home

Saturday, October 15, 2011


Belajar dari Para Legenda Hidup

Thursday, October 13th, 2011
oleh : Harmanto Edi Djatmiko

Usia mereka terbilang sepuh, tetapi daya juangnya tetap menyala-nyala. Beberapa dari mereka bahkan sering terlibat aktif dalam operasional bisnis. Mari belajar semangat,passion dan (tentu saja) kearifan bisnis dari para legenda hidup ini.
Anda tentu kenal tokoh bisnis seperti Ciputra, Jakob Oetama dan Moeryati Soedibjo. Anda juga tahu, meski usia mereka terbilang sepuh – Ibu Moeryati bahkan sudah 83 tahun – tetapi jangan tanya semangat hidupnya. Mereka bukan saja masih fasih bersentuhan dengan praktik bisnis nyata, melainkan juga sering tampil sebagai pembicara tangguh di berbagai acara besar. Visi dan pengalaman hidup mereka kerap menginspirasi banyak orang, menembus batas-batas bisnis yang mereka geluti.
Sengaja ketiga tokoh tersebut diangkat sebagai contoh pembuka, karena kebetulan nama mereka terbilang populer di masyarakat. Pak Ci, sapaan akrab Ciputra, selain kondang sebagai Raja Properti, juga terkenal sebagai figur yang sangat peduli sekaligus pemikir dunia kewirausahaan di Tanah Air. Bu Moer, panggilan sayang Moeryati, adalah Ratu Jamu yang sekaligus pelestari budaya warisan nenek moyang. Sementara Pak Jakob yang punya panggilan keren JO, terkenal sebagai Raja Media dan pencetus manajemen multikultur.
Namun jangan salah. Selain nama-nama tersebut, di pentas bisnis nasional, terdapat cukup banyak tokoh bisnis sepuh yang tak kalah energik. Niniek Elia Kasigit, misalnya. Di usianya yang kini 81 tahun, pendiri PT Batik Semar (bersama suaminya, Somadi Kasigit) pada 1947 ini sampai sekarang masih aktif di perusahaan sebagai komisaris utama, meski operasional bisnisnya dikelola generasi ketiga.
Masih di industri batik, ada sosok Santosa Doellah Hadikusumo (70 tahun) dan Danarsih Santosa (65 tahun). Sejoli ini mengawali bisnisnya sejak 1967 dengan berjualan batik door to door, yang akhirnya mengibarkan merek sendiri, Danar Hadi, pada 1968. Meski estafet kepemimpinan Batik Danar Hadi dan anak-anak usahanya telah diserahkan kepada ketiga anaknya, hingga saat ini Santosa masih aktif ke pabrik dan rajin mendesain. Passion-nya yang luar biasa terhadap batik memang tak pernah lekang dimakan waktu.
Sepak terjang kedua tokoh batik sepuh tersebut, Niniek Elia Kasigit dan Santosa Doellah, telah mengharumkan nama Indonesia di kancah fashion global. Sebab, hampir seluruh benua menjadi sasaran empuk ekspor mereka seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia dan Asia.
Tokoh bisnis senior lain yang tetap energik di usia sepuh bisa Anda baca sendiri di Tabel. Di situ akan Anda temukan tokoh hebat seperti Pia Alisjahbana (pendiri Grup Femina), Rudy Soetikno (pendiri Grup Dexa Medica), Siti Aminah Abdullah (pendiri Grup Tiga Serangkai) dan sederet tokoh lainnya.
Sungguh bangga sekaligus bahagia melihat orang-orang yang dikategorikan sepuh tersebut masih tetap besemangat mengarungi hidup. Mereka kerap turun tangan langsung menangani bisnis, terutama di saat perusahaan dilanda krisis atau mengalami masa genting. Ini bisa mereka lakukan berkat pengalamannya yang panjang di medan bisnis yang telah menempaleadership dan entrepreneurship mereka. Plus, jejaring bisnis berikut kearifan yang menyertai perjalanan hidup mereka.
Sedemikian bersemangatnya, tak heranlah, daya juang mereka terkadang mampu mengalahkan generasi yang lebih muda. Karakter inilah yang antara lain, mengantarkan para tokoh bisnis sepuh dihormati baik oleh keluarga besarnya maupun masyarakat luas.
Nah, dari para legenda hidup tersebut, dunia bisnis Indonesia bisa belajar perihal semangat,passion sekaligus wisdom bisnis mereka. Dari mereka pula, kita bisa belajar bagaimana mereka mengambil peranan yang tepat dalam pengelolaan bisnis ketika generasi kedua dan ketiga mulai tampil di panggung bisnis. Misalnya, kapan dan bidang apa saja yang mesti diserahkan kepada anak-anak, cucu ataupun profesional. Juga, bagaimana mereka menempatkan posisi yang pas agar figurnya sebagai pendiri tidak membuat kikuk generasi penerus atau profesional yang melanjutlkan estafet bisnisnya.
Tak kalah penting, dari grandma dan grandpa jagoan bisnis itu, generasi penerus bisa mengais kiat bagaimana tetap trengginas di usia senja.
Harmanto Edy Djatmiko
Riset: Sarah Ratna Herni

No comments:

Post a Comment